- See more at: http://www.kucoba.com/2010/02/cara-memasang-text-skrip-alert-saat.html#sthash.TdIDaCP4.dpuf - See more at: http://dapur-tutorial.blogspot.com/2012/07/cara-pasang-energy-saving-mode-pada-blog.html#sthash.3iv4LO38.dpuf
W E L C O M E

Sabtu, 22 Desember 2012

Sejarah Sepatu Bola

Share

Sepatu bola pertama kali berwarna hitam dan memiliki cleats atau pul pada alas berwarna sama. Kemudian warna hitam menjadi warna klasik untuk sepatu bola diseluruh dunia. Saat ini tentu warna pul sepatu bola ada bermacam-macam. Mulai dari hitam ke putih, biru, hijau, oranye, merah dan warna lainnya, akan tetapi warna hitam pada sepatu bola tetap dianggap sebagai warna klasik sepatu bola. Lalu dari mana dan bagaimana asal mula sepatu bola itu? Sejarah permulaan sepatu bola diawalai sejak masa Raja Henry VIII. Raja Henri VIII memesan sepatu boot dari Great Wardrobe untuk bermain bola. Ia bermain dalam pertandingan sepakbola pada tahun 1526 ia mengenakan boot tersebut. Boot yang dipakainya terbuat dari kulit dan dijahit tangan khusus oleh pembuat sepatu kerajaan bernama Cornelius Johnson. Untuk sepasang sepatu boot bola tersebut King Henry harus merogoh koceknya sebesar 4 shillings. Selama lebih dari 300 tahun kemudian, sepakbola menjadi olahraga yang begitu populer dan menjadi tuntutan untuk mengenakan sepatu yang pantas untuk memainkannya. Menurut catatan sejarah, sepatu bola klasik berwarna hitam pertama kali dikenali pada tahun tahun 1920-an. Beberapa tahun kemudian, terjadi revolusi industri sepatu dengan inovasi yang dilakukan oleh Adolf dan Rudolf Dassler. Dua bersaudara tersebut membuka the Dassler Brothers Shoe Factory (Gebrüder Dassler Schuhfabrik) atau Perusahaan Sepatu Dassler Bersaudara di Herzogenaurach pada tahun 1924. Adolf, yang juga dikenal sebagai Adi telah membuat berbagai macam jenis sepatu olahraga. Tetapi ia baru dikenal ketika meminta Jesse Owens, seorang pelari cepat dari Amerika Serikat untuk memakai sepatu buatannya. Jesse Owens memenangkan 4 medali emas pada Olimpiade Musim Panas 1936. Kemudian, Adolf menciptakan sepatu bola dengan pul alas atau cleats yang bisa dilepas. Perusahaan 2 saudara ini tidak bertahan lama. Mereka berpisah pada tahun 1947 dan mendirikan perusahaan sendiri-sendiri. Rudolf mendirikan firma bernama Ruda yang kelak akan berganti nama menjadi PUMA. Sementara Adolf mendaftarkan perusahaan bernama ADIDAS AG pada tahun 1949, disinilah awal mula sepatu bola klasik berwarna hitam. Sepanjang Piala Dunia FIFA 1966, 75% pemain sepakbola mengenakan sepatu bola ADIDAS. Hal itu menjadi prestasi tersendiri bagi perusahaan tersebut. Sejak saat itu sepatu bola dan pul alas atau cleats telah ditingkatkan kualitasnya untuk mendukung performa permainan atlit sepakbola secara professional. Inovasi terus tumbuh dan berkembang dengan perusahaan-perusahaan yang maju dan menciptakan sepatu bola yang lebih mantap, ringan fleksibel dan pul yang bisa dikontrol. Beberapa perusahaan yang kemudian mengembangkan inovasi sepatu bola adalah REEBOK, PUMA, NIKE, DIADORA, UMBRO, LOTTO dan KELME. Sepatu bola saat ini adalah senjata olahraga yang wajib dimiliki oleh setiap pemain bola.

Biografi Ferruccio Lamborghini

Share


Ferruccio Lamborghini lahir pada tanggal 28 April 1916. Dia merupakan sekaligus pendiri dari perusahaan mobil Itali Lamborghini, ia merupakan anak dari pasangan viticulturists Antonio dan Evelina Lamborghini, di rumah bernomor 22 di Renazzo di Cento, di wilayah Emilia-Romagna di Italia Utara. Menurut sertifikat baptisnya, dia dibaptis empat hari kemudian, pada tanggal 2 Mei Lamborghini muda tertarik pada mesin pertanian bukan gaya hidup pertanian itu sendiri, dan ia belajar teknik di Fratelli Taddia. sebuah lembaga pendidikan dekat Bologna. pada tahun 1940, ia direkrut angakatan Udara Kerajaan Italia, di mana ia menjabat sebagai montir di pulau wilayah Rhodes bagian kerajaan Italia sejak 1911, setelah perang Italia-Turki, ia menjadi Pimpinan satuan pemeliharaan kendaraan. Lamborghini dipenjarakan ketika pulau itu jatuh ke tangan Inggris pada akhir perang pada 1945, dan tidak bisa pulang sampai tahun 1946.

Dia menikah, tetapi istrinya meninggal tahun 1947 saat melahirkan anak pertamanya, seorang anak bernama Antonio. Setelah perang, Lamborghini membuka bengkel di Pieve di kota Cento. Dalam waktu luangnya, Lamborghini memodifikasi sebuah Fiat Topolino yang telah lama dibelinya. Mitos menyebutkan, Ferrucio Lamborghini nekat membuat mobil karena kesal dengan pendiri Ferrari, Enzo Ferrari. Bukan kesal karena tidak mampu bersaing dengan Ferrari. Justru Ferrucio awalnya adalah kolektor mobil-mobil Ferrari.Suatu saat Ferrucio merasa menemukan masalah di mobil Ferrarinya.Dia pun langsung melaporkan masalah tersebut langsung kepada Enzo.

Sayangnya,Enzo justru menolak bertemu dengan Ferrucio. Ayah dari Dino Ferrari itu malah menyuruh Ferrucio berjalan kaki saja kalau tidak suka dengan mobil buatannya. Kecewa dengan tanggapan arogan tersebut,Ferrucio pun tergerak untuk membuat mobil. Dalam pikirannya,dia ingin Enzo tahu beginilah caranya membuat mobil super yang benar. Suatu ketika di tahun 1958 Ferruccio membeli sebuah Ferrari 250 GT. Sayang menurutnya mesin Ferrari 250 GTO terlalu berisik terutama di girboksnya. Tak lama kemudian dia bertemu dengan Enzo Ferrari. Keluhan disampaikan namun dicuekin ama Enzo. Maksudnya sih baik mau menyampaikan masukan tapi si Enzo malah menyuruhnya dia pergi. Entahlah apa yang dikatakan Enzo kepada Ferruccio ketika itu. Diusir seperti itu tentu saja biqin Ferruccio sakit hati ama Enzo. Dia akhirnya memutuskan untuk membuat mobil sendiri & berambisi untuk mengalahkan Ferrari.

Tidak seperti Ferrari yang wajib mengikuti F1, Lamborghini sendiri hanya menjadi suplier mesin di musim 1989 s.d. 1993 lewat tim Lotus, Minardi, Ligier, Modena & Larrousse. Lamborghini beberapa kali sempat hampir gulung tikar. Akhirnya di tahun 1998 nasib Lamborghini terselamatkan setelah dibeli oleh Audi (Volkswagen Group). Setelah dibeli oleh Audi, Lamborghini tetap mempertahankan nilai2 sebuah karya seni. Pembuatan mobil mulai dari pengecatan, pembuatan bodi, perakitan mesin, instalasi kabel, interior dsb masih mengandalkan tangan2 terampil karyawan







Sumber : 
http://kolom-biografi.blogspot.com/2012/03/biografi-ferruccio-lamborghini-pendiri.html

Sejarah Enzo Ferrari

Share


Enzo Ferrari kelahiran 18 Febuari 1898-14 Agutus 1988 di Modena, Italia memiliki seorang ayah yang bernama Antonio Ferrari. Ferrari meninggal pada tahun 1916 karena wabah flu yang saat itu melanda. Enzo Ferrari tumbuh dari keluarga seorang petani di pedesaan Itali. Sejak kecil Enzo suka dengan sesuatu yang berhubungan dengan listrik tetapi pada saat dia remaja ia sempat meminta izin pada ayahnya untuk ikut kelas sore pelajaran mesin, pada waktu itu ia tidak diizinkan tetapi akhirnya dizinkan juga. Saat ia lulus sekolah mesin ia sempat bekerja di beberapa pabrik mobil. Sampai pada akhirnya ia memutuskan untuk membuat sendiri mobil yang menggunakan nama ia sendiri yaitu FERRARI lambang kuda jingkrak is dapat dari sebuah gambar pesawat tempur saat PD1. Awalnya ia membuat mobil sport dengan mesin depan seperti kebanyakan mobil sport lainnya, tetapi pada tahun 1961 mesin untuk FERRARI  mulai di tempatkan di bagian belakang. Enzo Ferrari juga membuat anak perusahaan yang bernama Maserati, awalnya is bertanya pada ibu-nya nama apa yang cocok untuk anak perusahaannya dan ibu-nya menjawab bagaimana kalau Maserati. Awalnya nama Maserati tidak terkenal namun saat Enzo memakai nama itu, nama Maserati menjadi terkenal. Sejak awal mobil FERRARI selalu memenangkan perlombaan formula. Enzo memiliki seorang anak yang ia beri nama Afredino(Dino) Ferrari hasil pernikahannya dengan Laura. Pada suatu hari Dino meminta ayah-nya (Enzo) untuk dibuatkan mesin V6 2000cc untuk kejuaraan Formula 2, awalnya permintaan ini sangat berat bagi Enzo mengingat Enzo selalu menciptakan mesin diatas 3000cc dengan konfigurasi V12. Akhirnya permintaan anak tunggalnya itu dikabulkan dan Enzo menunjuk Engineer ternama yang bernama Vittorio Jano untuk membuatnya, tetapi sungguh disayangkan sebelum mesin itu selesai Dino sudah meninggal pada usia 24 tahun karena sakit. Butuh waktu lama bagi Enzo untuk mengikhlaskan kepergiaan anak tunggalnya itu walaupun akhirnya mesin itu selesai dan mampu merajai Formula 2 dan akhirnya mesin dan mobil itu diproduksi massal dan laku keras yang diberi namaFerrari Dino 206. 206 itu sendiri berarti mesin 2.0L dan konfigurasi V6. Pada suatu saat Enzo harus menjual setengah perusahaannya ke FORD karena masalah dana. pada usia yang sudah tua sekitar 70tahunan Enzo ditahan oleh kepolisian Perancis dan akhirnya para saudara Enzo dapat melepaskannya dengan membayar uang jaminan. Saat keluar dari penjara kondisi kesehatan Enzo sudah tidak fit lagi sampai akhirnya Enzo Ferrari meninggal pada usia 90tahun 1988. Dan sebagai bentuk atau tanda terima kasih kepada Enzo Ferrari, para engineer menjadi mobil FERRARI yang sangat kencang yang di beri nama ENZO FERRARI. Selama masa mudanya Enzo juga menjadi seorang pembalap Formula 1 dengan mobilnya dan dapat menjuarai seluruh kejuaraan. Sekarang diseluruh Dunia siapa yang tidak kenal dengan mobil FERRARI, kecepatanlah yang menjadi ciri khas dari mobil ini.
Sumber : http://willycar.wordpress.com/2008/04/21/sejarah-seorang-enzo-ferrari/

Jumat, 21 Desember 2012

Persaingan FIFA vs PES

Share

Konami: FIFA Hanyalah Peniru dari PES!


Persaingan antara dua franchise game sepakbola terbesar di dunia saat ini: FIFA dari EA dan Pro Evolution Soccer dari Konami memang kian menarik untuk disimak. Setelah FIFA berhasil menakhlukkan dominasi PES selama beberapa tahun terakhir berkat inovasi yang mereka hadirkan di FIFA 12, PES berusaha bangkit dengan memperkenalkan beragam fitur baru yang dipersiapkan untuk seri mereka selanjutnya. Namun siapa yang menyangka jika persaingan ini ternyata kian memanas, bahkan di luar “panggung” gaming itu sendiri. Konami secara terbuka menuduh FIFA sebagai sebuah seri game sepakbola peniru.
Joe Murphy, pemimpin tim pengembang PES berbicara terbuka saat diwawancara oleh situs game Eropa –Eurogamer. Dalam wawancara tersebut, Murphy menyatakan bahwa FIFA dari EA tak lebih dari sebuah seri peniru. Sejak sejarah awal kemunculannya, ketika PES mulai mendominasi, FIFA mulai mengambil langkah untuk mengikuti inovasi-inovasi yang diluncurkan oleh Konami. Bahkan hingga saat ini, EA selalu menyempurnakan sistem permainan yang diperkenalkan oleh Konami terlebih dahulu. Murphy mengambil contoh perombakan sistem AI dan gameplay yang ingin ditampilkan EA di FIFA 13, sesuatu yang sudah diadaptasikan Konami di seri PES 2012 silam. Namun di sisi lain, PES sulit untuk berinovasi karena “eksklusivitas” kontrak yang membuat Konami tidak dapat mendapatkan lisensi resmi yang mereka butuhkan.

FIFA meniru PES? Setujukah Anda?
Murphy sendiri berkeinginan agar para fans PES mengerti posisi sulit yang harus dihadapi oleh Konami dan PES. Ia meyakinkan bahwa PES bukanlah sebuah franchise “malas” yang tidak ingin memberikan yang terbaik bagi penggemarnya, tetapi lebih karena berbagai halangan yang membuat mereka tidak mungkin untuk melakukan hal tersebut. Mereka juga menyatakan bahwa arus uang yang kuat dari EA dan kedekatan hubungan mereka dengan para pihak yang berkuasa membuat FIFA selalu mendapatkan hak eksklusif resmi. Dengan kata lain, Konami dan PES menjadi pihak yang tertekan.
Bagaimana menurut Anda sendiri? Setujukah Anda dengan pendapat Konami bahwa FIFA seringkali meniru fitur dan 
inovasi dari seri PES?

Sumber : http://jagatplay.com/2012/06/news/konami-fifa-hanyalah-peniru-dari-pes/

Kamis, 20 Desember 2012

Sejarah Perkembangan Pro Evolution Soccer

Share


Sebelum berbicara mengenai sejarah perkembangan Pro Evolution Soccer, ada baiknya jika saya menjelaskan apa sih Pro Evolution Soccer itu ?. Pro Evolution Soccer atau biasa yang disebut dengan Winning Eleven adalah sebuah game bergenre sport yang dibuat oleh Publisher terkenal asal Jepang, KONAMI, game ini dibuat secara multiplatform yang artinya dibuat untuk berbagai jenis/macam konsol game seperti Nintendo Wii, Nintendo 3DS, Xbox 360, PS 3, dan tentu saja PC.
Oke, langsung saja kita membahas mengenai Sejarah PES a.k.a WE
Awal langkah game ini dimulai dari diluncurkannya International Superstar Soccer ( ISS ) pada tahun 1994 di Jepang. Pada awal langkahnya, ISS langsung mendapat perhatian dari Penggemar game sport dan dikenal sebagai game sepakbola terbaik dimasa itu. Feature di didalam game ini juga termasuk mantab dan menarik pada masa itu seperti, Open Game (pertandingan persahabatan antar player, antar CPU, atau hanya menyaksikan CPU mengontrol kedua tim), International Cup (simulasi Piala Dunia FIFA dan ada 32 tim yang berpartisipasi dalam mode tersebut), World Series (sebuah kompetisi liga dimana semua tim bertanding satu sama lain dengan sistem poin), Training (serangkaian tantangan yang disediakan untuk mengasah kemampuan).
Oleh karena itu, dengan berbagai macam mode yang ditawarkan oleh ISS inilah yang kemudian membuat International Superstar Soccer lebih cepat diterima oleh pasar pada saat itu.
13560143381033111497
ISS
Setelah meraih sukses pada debut pertamanya, pada tahun 1995 Konami kembali meluncurkan International Superstar Soccer Deluxe/ World Soccer Winning Eleven untuk Nintendo 64 dan PlayStation. ISS Deluxe memiliki berbagai macam animasi yang realistis dan para pengguna pada saat itu dapat memilih berbagai macam formasi dan memilih lawan tanding ynag diperkuat oleh berbagai macam pemain terkenal dikenali (seperti Carlos Valderrama, Roberto Baggio, Fabrizio Ravanelli, Yordan Letchkov), sayangnya yang ditampilkan pada layar bukan nama sebenarnya (seperti Capitale untuk Gabriel Batistuta). Mode yang disediakan pada ISS Deluxe tidak jauh berbeda dengan pendahulunya.
Pada tahun 1997, Konami memperkenalkan generasi penerus International Superstar Soccer 64 atau yang lebih dikenal Jikkyou World Soccer di Jepang. Game ini dirilis Konami khusus untuk konsol Nintendo 64 dan tidak ada penambahan mode khusus dalam ISS 64, hanya beberapa penambahan tim dan perpindahan transfer pemain.
Pada tahun yang sama, Konami juga meluncurkan International Superstar Pro atau yang lebih dikenal dengan Winning Eleven 97. Ini adalah seri pertama ISS yang diluncurkan khusus untuk platform PlayStation. Game ini memiliki 32 tim internasional, empat stadion yang berbeda, 13 formasi tim yang dipadukan dengan delapan strategi yang unik dan beberapa mode yang disiapkan seperti Exhibition Mode, International League, International Cup dan Penalty Kick.
Berselang setahun setelah peluncuran ISS Pro, Konami langsung meluncurkan 2 game untuk platform berbeda. International Superstar Soccer 98 untuk Nintendo dan International Superstar Soccer Pro 98/ Winning Eleven 3 untuk Playstation (game pertama yang gue mainin nih hahaha). ISS 98 memiliki beberapa fitur tambahan seperti daftar tim yang diperluas menjadi 52, menambah jumlah pemain menjadi 20 orang di setiap tim, tiga stadion baru dan lima tingkat kesulitan dan editor player yang memungkinkan kita bisa mengedit pemain sesuai keinginan, serta penambahan beberapa negara baru peserta Piala Dunia 98.
Tahun-tahun berikutnya Konami mengubah nama game sport andalan mereka dari ISS menjadi World Soccer Winning Eleven, inilah yang menjadi tunggak atau awal kesuksesan Konami. Ditahun 2001 Konami mengeluarkan 2 sekuel ISS pada PS2 yang dikenal sebagai Pro Evolution Soccer dan Winning Eleven 5. Dari sinilah kemudian kedua game ini berubah menjadi versi yang sangat berbeda. Karena KCEO mengambil alih pembuatan Pro Evolution Soccer, sedangkan untuk Winning Eleven diserahkan ke KCET.
Pada tahun 2002, kedua game ini mulai mendapat porsi yang berbeda setelah peluncuran Winning Eleven 6 yang sangat di terima di Jepang dan Pro Evolution Soccer 2 yang menguasai pasar Eropa.
Merasa sukses dengan keduanya, Konami kembali meluncurkan berturut-turut game Winning Eleven 7, Winning Eleven 8, Pro Evolution Soccer 3, Pro Evolution Soccer 4 dan Pro Evolution Soccer 5 di tahun 2003 -2005. Dalam versi terbarunya ini Pro Evolution Soccer sudah dapat dimainkan di PC.
Tapi, setelah mengalami masa-masa kesuksesan, tampaknya Konami sudah mulai kehilangan akal untuk menemukan feature-feature baru untuk game andalan mereka ini. Hal ini dibuktikan dengan perkembangan PES dari 2005 hingga 2010, tidak ada perubahan yang signifikan kecuali dalam hal grafis.
Untuk tahun-tahun belakangan ini, Konami tampaknya mulai menemukan ide-ide baru untuk game andalan mereka ini, hal ini dibuktikan dengan PES 2011 dan 2012. Berbagai fitur baru dimunculkan di game ini, seperti manual pass dan control yang lebih realistis.
DI akhir tahun ini, Konami telah meluncurkan Pro Evolution tebaru mereka Yaitu PES 2013 yang diluncurkan untuk platform PC, Xbox 360, dan PS3. Berbagai fitur tambahan pun juga ditambahkan oleh pihak Konami, fitur yang paling menarik menurut penulis adalah Player ID, dimana pemain di PES 2013 bergerak sesuai ciri khas mereka masing-masing di Dunia nyata.

Kamis, 13 Desember 2012

Sejarah Milanisti Indonesia

Share


Dimulai dari milis, berlanjut ke kopi darat. Dari kopi darat, tercetuslah gagasan membentuk komunitas. Dari kesamaan menggilai AC Milan, maka lahirlah Milanisti Indonesia. Itulah gambaran singkat terbentuknya Milanisti Indonesia.
Setelah lama berbagi informasi dan berdiskusi melalui milis, pada awal tahun 2003, bertemulah beberapa anggota milis untuk saling mengenal. Dari obrolan awal yang hanya dihadiri oleh 6 orang, ide membentuk komunitas fans Rossoneri kian kuat. Berawal dari hal tersebut maka diadakanlah pertemuan kedua yang dihadiri 10 orang pada 16 Maret 2003. Dibidani Jamzer, Ronald, Arif Ikram, Lena, Ajung, Toel Maldini, Harris Nasution, Toni, Decy dan Gugun, kesepuluh orang tersebut bersepakat pada hari itu juga mendirikan Milanisti Indonesia dan terpilihlah Arif Ikram sebagai presiden pertama Milanisti Indonesia.
Wadah terbentuk, kegiatan pun digelar. "Standar" saja, acara kumpul-kumpul resmi pertama Milanisti Indonesia adalah nonton bareng alias Nobar. Bekerja sama dengan salah satu tabloid olahraga, Milanisti Indonesia berkumpul untuk menyaksikan bersama-sama duel semifinal Liga Champions 2003, yang kebetulan menghadirkan laga derby della Madonnina. Dari nobar tersebut, Milanisti Indonesia mulai dikenal lebih luas. Dengan momentum AC Milan tampil sebagai juara Eropa 2003, pendaftaran member semakin bertambah hingga mencapai 200-an orang, termasuk yang berasal dari daerah-daerah di luar Jakarta. Sampai dengan akhir tahun 2003 Milanisti Indonesia mencatat 15% member yang berasal dari luar Jakarta.
Pada era kepemimpinan Arif Ikram, eksistensi Milanisti Indonesia ditanam, disebarluaskan, dan dikuatkan, antara lain dengan melakukan aktivitas gathering, maka titik berat pengurus baru lebih kepada pembenahan internal, dan juga meresmikan nama Milanisti Indonesia, dengan lebih menguatkan status hukumnya.
Setahun kemudian, tepatnya menjelang akhir 2004, tampuk kepemimpinan Milanisti Indonesia berpindah tangan. Karena kesibukan, Arif Ikram menyerahkan kepemimpinan kepada James Ricky Tampubolon (Jamzer).
Pada pertengahan 2006 diadakan pemilihan umum presiden Milanisti Indonesia yang pertama kali. Mungkin ini adalah proses demokrasi pertama di kalangan komunitas fans club yang ada di Indonesia. Pada saat itu ada tiga calon (Tommy, Filbert, dan Rival) yang dipilih oleh kurang lebih 600 anggota. Setelah diadakan pemungutan suara, akhirnya terpilih Filbert Barnabas sebagai Presiden Milanisti Indonesia periode 2006-2008.
Pada masa inilah Milanisti Indonesia berkembang tidak hanya di Jakarta, tapi juga sampai keluar daerah. Hingga saat ini Milanisti Indonesia telah meresmikan lima (5) sezione (Bandung, Yogyakarta, Cirebon, Bogor, dan Semarang). Namun di luar sezione yang telah diresmikan, terdapat pula sezione yang telah menjalankan kegiatan rutin  seperti sezione Batam, Medan, Padang, Pekanbaru, Bengkulu, Cilegon, Malang, Jember, Palangkaraya, Surabaya, Bali, Makassar, Palu, Manado, dan sezione-sezione lain yang terus berkembang setiap waktunya.
Sampai saat ini anggota Milanisti Indonesia masih didominasi oleh kaum adam. Tapi, bukan berarti kami melupakan kaum hawa. Terbukti sejak akhir tahun 2007 Milanisti Indonesia membentuk tim futsal wanita, yang diberi nama Milanisti Angel. Tercatat sudah beberapa kali Milanisti Angel tampil di ajang persahabatan. Saat ini Milanisti Angel melakukan latihan rutin tiap bulannya di IBM Hanggar Futsal, Pancoran, Jakarta Selatan, yang sekaligus sebagai homebase Milanisti Indonesia.
Prinsip Milanisti Indonesia sama dengan AC Milan, yaitu: kekeluargaan. Hal itulah yang coba kami tanamkan kepada para anggota. Masa lima tahun telah Milanisti Indonesia lalui. Banyak sekali rintangan yang telah kami hadapi. Mudah-mudahan di tahun-tahun yang akan datang Milanisti Indonesia akan tetap melewati semua rintangan yang menghadang, sehingga bisa terus eksis dan bahkan bisa diakui, bukan saja di Indonesia tapi juga di Italia.
Sumber : http://sito.milanisti.or.id/tentang-kami/sejarah.html

Profil Marco Van Basten

Share
Marcel Van Basten
Marco Van Basten .. Nama yang tidak asing di dunia sepak bola bukan?Marco Van Basten sosok pemain sepakbola yg terlihat mantap dan memiliki kecepatan dan skill individu yg sangat tinggi. Mungkin banyak diantara kita adalah fans berat seorang Marco Van Basten . Tapi bukan fans sejati namanya kalau nggak tau profil Marco Van Basten apalagi biodata dan foto Marco Van Basten . Mau tau selengkapnya? simak ulasannya berikut ini:


Marcel “Marco” van Basten (lahir tanggal 31 Oktober 1964) adalah manajer sepakbola Belanda dan mantan pemain sepak bola, yang bermain untuk AFC Ajax dan AC Milan, serta tim nasional Belanda, di 1980-an dan awal 1990-an. Ia dianggap sebagai salah satu pemain depan terbesar sepanjang masa dan telah mencetak 277 gol dalam karir profil tinggi dipotong oleh cedera. Ia kemudian menjadi pelatih kepala AFC Ajax dan tim nasional Belanda. Dikenal karena kekuatannya pada bola, kesadaran taktis dan mempunyai tembakan spektakuler, van Basten menjadi pemain terbaik Eropa 3 kali (1988, ’89 dan ’92) dan FIFA World Player of the Year pada tahun 1992.
Van Basten lahir pada tanggal 31 Oktober 1964 di Utrecht. Dia mulai bermain untuk tim lokal, EDO, ketika ia berusia tujuh tahun. Setahun kemudian, ia pindah ke UVV Utrecht. Setelah 10 tahun di sana, ia sebentar bermain untuk klub lain dari Utrecht, Elinkwijk.
Ia bermain dalam testimonial Demetrio Albertini di San Siro pada Maret 2006, . Pada tanggal 22 Juli 2006, ia juga kembali untuk testimonial untuk merayakan karir 11 tahun pemain Arsenal Dennis Bergkamp, ​​dan pertama kali dimainkan di Stadion Emirates yang baru. Ia bermain di babak kedua bagi tim legenda Ajax.
Full name Marcel van Basten
Date of birth 31 October 1964 (age 46)
Place of birth Utrecht, Netherlands
Height 1.88 m (6 ft 2 in)[1]
Playing position Striker
Years Team Apps (Gls)
1982–1987 Ajax 133 (128)
1987–1993 Milan 147 (90)
National
1981 Netherlands U21 15 (13)
1983–1992 Netherlands 58 (24)
Team Managed
2003–2004 Jong Ajax
2004–2008 Netherlands
2008–2009 Ajax
Demikian informasi perjalanan karir Marco Van Basten .. eitss. tunggu dulu!! saya ada info bagus nih buat anda. Bagi yg ingin bertaruh bola dan bingung memilih agen bola terpercaya.. jangan ragu2, pilihlah www.betwin188.com dan www.bolagoal88.com. Karena kedua agen sbobet tsb adalah agen bola yg sangat profesional dlm mengelola bisnis agen judi sepakbola.

Skuad Dream Team Ac Milan

Share
Starting XI
Giovanni Galli, Goalkeeper
Kiper timnas Italia, didatangkan dari Fiorentina, yang bermain back-to-back di final Piala Champions

Mauro Tassotti, right back
Memenangkan 3 gelar Piala Eropa dalam 17 tahun karirnya di Milan. Saat ini menjadi asisten pelatih Milan.


Alessandro Costacurta, centre-back
Dengan nama panggilan "Billy", dia menghabiskan seluruh karirnya di Milan, dan bermain hingga berusia 41 tahun.


Franco Baresi, Libero
Pernah ditolak oleh Inter Milan, kapten berkharisma ini bermain lebih dari 20 musim bersama Milan.


Paolo Maldini, left-back
Baru berusia 20 tahun di final 1989, bermain di Milan selama dua setengah dekade.



Angelo Colombo, gelandang
Bermain selama 3 musim di bawah era Sacchi, sebelum akhirnya mengakhiri karirnya di Serie A bersama Bari


Frank Rijkaard, gelandang
Datang dari Real Zaragoza pada 1988, dia membawa poise dan physical presence



Carlo Ancelotti, gelandang
Berhasil memenangkan Liga Champions dua kali sebagai pelatih Milan
 Roberto Donadoni, gelandang
Bergabung dengan Milan dari Atalanta pada 1986, dan memenangkan 3 Piala Champions, sebelum pindah ke Amerika Serikat.


Ruud Gullit, penyerang
Penyerang timnas belanda yang didatangkan dari PSV pada 1987. Merupakan Worlds Soccer Player of the Year tahun 1989.


Marco van Basten, penyerang
Salah satu striker paling berbahaya yang pernah ada. van Basten terpaksa pensiun pada 1995 dikarenakan cidera ankle.

Sejarah Sepak Bola

Share


Asal muasal sejarah munculnya olahraga sepak bola masih mengundang perdebatan. Beberapa dokumen menjelaskan bahwa sepak bola lahir sejak masa Romawi, sebagian lagi menjelaskan sepak bola berasal dari tiongkok. FIFA sebagai badan sepak bola dunia secara resmi menyatakan bahwa sepak bola lahir dari daratan Cina yaitu berawal dari permainan masyarakat Cina abad ke-2 sampai dengan ke-3 SM. Olah raga ini saat itu dikenal dengan sebutan “tsu chu “.
Dalam salah satu dokumen militer menyebutkan, pada tahun 206 SM, pada masa pemerintahan Dinasti Tsin dan Han, masyarakat Cina telah memainkan bola yang disebut tsu chu. Tsu sendiri artinya “menerjang bola dengan kaki”. sedangkan chu, berarti “bola dari kulit dan ada isinya”. Permainan bola saat itu menggunakan bola yang terbuat dari kulit binatang, dengan aturan menendang dan menggiring dan memasukkanya ke sebuah jaring yang dibentangkan diantara dua tiang.
Versi sejarah kuno tentang sepak bola yang lain datangnya dari negeri Jepang, sejak abad ke-8, masyarakat disana telah mengenal permainan bola. Masyarakat disana menyebutnya dengan: Kemari. Sedangkan bola yang dipergunakan adalah kulit kijang namun ditengahnya sudah lubang dan berisi udara.
Menurut Bill Muray, salah seorang sejarahwan sepak bola, dalam bukunya The World Game: A History of Soccer, permainan sepak bola sudah dikenal sejak awal Masehi. Pada saat itu, masyarakat Mesir Kuno sudah mengenal teknik membawa dan menendang bola yang terbuat dari buntalan kain linen.
Sisi sejarah yang lain adalah di Yunani Purba juga mengenal sebuah permainan yang disebut episcuro, tidak lain adalah permainan menggunakan bola. Bukti sejarah ini tergambar pada relief-relief museum yang melukiskan anak muda memegang bola dan memainkannya dengan pahanya.
Sejarah sepak bola modern dan telah mendapat pengakuan dari berbagai pihak, asal muasalnya dari Inggris, yang dimainkan pada pertengahan abad ke-19 pada sekolah-sekolah. Tahun 1857 beridiri klub sepak bola pertama di dunia, yaitu: Sheffield Football Club. Klub ini adalah asosiasi sekolah yang menekuni permainan sepak bola.
Pada tahun 1863, berdiri asosiasi sepak bola Inggris, yang bernama Football Association (FA). Badan ini yang mengeluarkan peraturan permainan sepak bola, sehingga sepak bola menjadi lebih teratur, terorganisir, dan enak untuk dinikmati penonton.
Selanjutnya tahun 1886 terbentuk lagi badan yang mengeluarkan peraturan sepak bola modern se dunia, yaitu: International Football Association Board (IFAB). IFAB dibentuk oleh FA Inggris dengan Scottish Football Association, Football Association of Wales, dan Irish Football Association di Manchester, Inggris.
Sejarah sepak bola semakin teruji hingga saat ini IFAB merupakan badan yang mengeluarkan berbagai peraturan pada permainan sepak bola, baik tentang teknik permainan, syarat dan tugas wasit, bahkan sampai transfer perpindahan pemain.

Senin, 10 Desember 2012

Sejarah AC MILAN

Share


Sejarah AC MILAN (1899 hingga kini)


Awal masa terbentuk




Saremo una squadra di diavoli. I nostri colori saranno il rosso come il fuoco e il nero come la paura che incuteremo agli avversari!

Klub ini didirikan oleh dua orang ekspatriat Inggris , yaitu Herbert Kilpin dan Alfred Edwards dengan nama Klub Kriket dan Sepakbola Milan pada tahun 16 Desember 1899. Pada saat itu, Edwards menjadi Presiden klub pertama Milan dan Kilpin menjadi kapten tim pertama Milan. Musim 1901, Milan memenangkan gelar pertamanya sebagai jawara sepak bola Italia, setelah mengalahkan Genoa C.F.C. 3-0 di final Kejuaraan Sepakbola Italia. Pada 1908, sebagian pemain dari Italia dan para pemain dari Swiss yang tidak menyukai dominasi orang Italia dan Inggris dalam skuad inti Milan saat itu, memisahkan diri dari Milan dan membentuk Internazionale.

Masa GreNoLi

Pada dekade 50-an, Milan ditakuti di bidang sepak bola dunia karena mempunyai trio GreNoLi , yang terdiri atas Gunnar Gren , Gunnar Nordahl , dan Nils Liedholm .Ketiganya merupakan pemain asal Swedia. Gren dan Nordahl beroperasi di sektor depan sebagai striker, sementara Liedholm mendukung serangan sebagai penyerang bayangan (playmaker). Tim di masa ini juga dihuni oleh sekelompok pemain-pemain berkualitas pada masanya, seperti Lorenzo Buffon, Cesare Maldini, dan Carlo Annovazzi. Kemenangan tersukses AC Milan oleh Juventus tercipta 5 Februari 1950, dengan skor 7-1, dan Gunnar Nordahl mencetak hat-trick.

Era Nereo Rocco

Milan kembali memenangi musim 1961/1962. Pelatihnya saat itu adalah Nereo Rocco, pelatih sepak bola yang inovatif, yang dikenal sebagai penemu taktik catenaccio (pertahanan gerendel/berlapis). Di dalam tim termasuk Gianni Rivera dan José Altafini yang keduanya masih muda. Musim berikutnya, dengan gol Altafini, Milan memenangkan Piala Eropa pertama mereka (kemudian dikenal sebagai Liga Champions UEFA) dengan mengalahkan Benfica 2-1. Ini juga merupakan pertama kalinya sebuah tim Italia memenangkan Piala Eropa.

Meskipun begitu, selama tahun 1960-an piala kemenangan Milan mulai menyusut , terutama karena perlawanan berat dari Inter yang dilatih Helenio Herrera. Scudetto berikutnya tiba hanya di 1967/1968, berkat gol Pierino Prati, topskor Seri A di musim itu, Piala Winners berhasil direbut ketika mengalahkan Hamburger SV, dan juga berkat dua gol dari Kurt Hamrin. Musim selanjutnya AC Milan memenangkan Piala Eropa kedua (4-1 untuk AFC Ajax), dan pada 1969 memenangkan Piala Interkontinental pertama, setelah mengalahkan Estudiantes de La Plata dari Argentina dalam dua leg dramatis (3-0, 1-2).

Scudetto kesepuluh dan Seri B

Di tahun 1970, Milan merebut tiga gelar Coppa Italia dan gelar Piala Winners kedua; namun, tujuan utama Milan adalah scudetto kesepuluh, yang berarti mendapatkan “bintang” untuk tim (di Italia,setiap tim yang meraih 10 gelar liga mendapat bintang yang disemat di bajunya). Di 1972 mereka meraih semifinal Piala UEFA, kalah dari pemenang sesungguhnya, Tottenham Hotspur. Musim 1972/1973 mereka hampir memenangkan scudetto kesepulh, namun gagal karena hasil kalah menyakitkan dari Hellas Verona F.C. di pertandingan terakhir musim. AC Milan menunggu sampai musim 1978/1979 untuk meraih scudetto kesepuluh mereka, yang dipimpin oleh Gianni Rivera, yang pensiun dari dunia sepak bola setelah membawa timnya meraih kemenangan tersebut.

Namun, hasil terburuk datang kepada “Rossoneri”: setelah memenangkan musim 1979/1980, Milan didegradasi ke Seri B oleh F.I.G.C, bersama S.S. Lazio, karena terlibat skandal perjudian Totonero 1980. Di 1980/1981, Milan dengan mudah menjuarai Seri B, dan kembali ke Seri A, di mana penyakit tersebut terulang di musim 1981/1982, Milan terdegradasi kembali.

The Dream Team

Kedatangan Berlusconi

Setelah serentetan masalah menerpa Milan, dan membuat klub kehilangan suksesnya, AC Milan dibeli oleh enterpreneur Italia, Silvio Berlusconi. Berlusconi adalah sinar harapan Milan kala itu. Dia datang pada 1986. Berlusconi memboyong pelatih baru untuk Milan, Arrigo Sacchi, serta tiga orang pemain Belanda, Marco van Basten, Frank Rijkaard, dan Ruud Gullit, untuk mengembalikan tim pada kejayaan. Ia juga membeli pemain lainnya, seperti Roberto Donadoni, Carlo Ancelotti, dan Giovanni Galli.

Era Sacchi

Sacchi memenangkan Seri A musim 1987-1988. Di 1988-1989, Milan memenangkan gelar Liga Champions ketiganya, mempecundangi Steaua Bucureşti 4-0 di final, dan gelar Piala Interkontinental kedua mengalahkan National de Medellin (1-0, gol tercipta di babak perpanjangan waktu). Tim mulai mengulangi kejayaan mereka di musim-musim berikutnya, mengalahkan S.L. Benfica, dan Olimpia Asunción di 1990. Skuad kemenangan Eropa mereka adalah:
Kiper : Giovanni Galli
Bek : Mauro Tassotti — Alessandro Costacurta — Franco Baresi — Paolo Maldini
Gelandang : Angelo Colombo — Frank Rijkaard — Carlo Ancelotti — Roberto Donadoni
Penyerang : Ruud Gullit — Marco van Basten

Era Capello

Saat Sacchi meninggalkan Milan untuk melatih Italia, Fabio Capello dijadikan pelatih Milan selanjutnya, dan Milan meraih masa keemasannya sebagai Gli Invicibli (The Invicibles) dan Dream Team. Dengan 58 pertandingan tanpa satu pun kekalahan Invicibli membuat tim impian di semua sektor seperti Baresi, Costacurta, dan Maldini memimpin pertahanan terbaik, Marcel Desailly, Donadoni, dan Ancelotti di gelandang, dan Dejan Savićević, Zvonimir Boban, dan Daniele Massaro bermain di sektor depan. Pada saat dilatih Capello ini, Milan pernah singgah ke Indonesia dalam rangka tur musiman dan melawan klub lokal Persib Bandung. Pertandingan yang dimulai di Stadion Utama Gelora Bung Karno pada tanggal 4 Juni 1994 itu dimenangkan Milan dengan skor telak 8-0. Gol kemenangan Milan dicetak oleh Dejan Savićević (’17)(’18), Gianluigi Lentini (’26), Paolo Baldieri (’27)(’48)(’58), Christian Antigori (’68), dan Stefano Desideri (’78).

Masa masa sulit (Tabarez ke Terim)

1996-1997

Setelah kepergian Fabio Capello pada tahun 1996, Milan merekrut Oscar Washington Tabarez tetapi perjuangan keras di bawah kendalinya kurang berhasil dan mereka selalu kalah dalam beberapa pertandingan awal. Dalam upaya untuk mendapatkan kembali kejayaan masa lalu, mereka memanggil kembali Arrigo Sacchi untuk menggantikan Tabarez. Milan mendapatkan tamparan keras kekalahan terburuk mereka di Seri A, dipermalukan oleh Juventus F.C. di rumah mereka sendiri San Siro dengan skor 1-4. Milan membeli sejumlah pemain baru seperti Ibrahim Ba, Christophe Dugarry dan Edgar Davids. Milan berjuang keras dan mengakhiri musim 1996-1997 di peringkat kesebelas di Seri A.

1997-1998

Sacchi digantikan dengan Capello di musim berikutnya. Capello yang menandatangani kontrak baru dengan Milan merekrut banyak pemain potensial seperti Kristen Ziege, Patrick Kluivert, Jesper Blomqvist, dan Leonardo; tetapi hasilnya sama buruk dengan musim sebelumnya. Musim 1997-1998 mereka berakhir di peringkat kesepuluh. Hasil ini tetap tidak bisa diterima para petinggi Milan, dan seperti Sacchi, Capello dipecat.

1998-1999

Dalam pencarian mereka untuk seorang manajer baru, Alberto Zaccheroni menarik perhatian Milan. Zaccheroni adalah manajer Udinese yang telah mengakhiri musim 1997-1998 pada peringkat yang tinggi di tempat ke-3. Milan mengontrak Zaccheroni bersama dengan dua orang pemain dari Udinese, Oliver Bierhoff dan Thomas Helveg. Milan juga menandatangani Roberto Ayala, Luigi Sala dan Andres Guglielminpietro dan dengan formasi kesukaan Zaccheroni 3-4-3, Zaccheroni membawa klub memenangkan scudetto ke-16 kembali ke Milan. Starting XI adalah: Christian Abbiati; Luigi Sala, Alessandro Costacurta, Paolo Maldini; Thomas Helveg, Demetrio Albertini, Massimo Ambrosini, Andres Guglielminpietro; Zvonimir Boban, George Weah, Oliver Bierhoff.

1999-2000

Meskipun sukses di musim sebelumnya, Zaccheroni gagal untuk mentransformasikan Milan seperti The Dream Team dulu. Pada musim berikutnya, meskipun munculnya striker Ukraina Andriy Shevchenko, Milan mengecewakan fans mereka baik dalam Liga Champions UEFA 1999-2000 ataupun Seri A. Milan keluar dari Liga Champions lebih awal, hanya memenangkan satu dari enam pertandingan (tiga seri dan dua kalah) dan mengakhiri musim 1999-2000 di tempat ke-3. Milan tidaklah menjadi sebuah tantangan bagi dua pesaing scudetto kala itu, S.S. Lazio dan Juventus.

2000-2001

Pada musim berikutnya, Milan memenuhi syarat untuk Liga Champions UEFA 2000-2001 setelah mengalahkan Dinamo Zagreb agregat 9-1. Milan memulai Liga Champions dengan semangat tinggi, mengalahkan Beşiktaş JK dari Turki dan raksasa Spanyol FC Barcelona, yang pada waktu itu terdiri dari superstar internasional kelas dunia, Rivaldo dan Patrick Kluivert. Tapi performa Milan mulai menurun secara serius, seri melawan sejumlah tim (yang dipandang sebagai kecil/lemah secara teknis untuk Milan), terutama kalah 2-1 oleh Juventus di Seri A dan 1-0 untuk Leeds United. Dalam Liga Champions putaran kedua, Milan hanya menang sekali dan seri empat kali. Mereka gagal untuk mengalahkan Deportivo de La Coruña dari Spanyol di pertandingan terakhir dan Zaccheroni dipecat. Cesare Maldini, ayah dari kapten tim Paolo, diangkat dan hal segera menjadi lebih baik. Debut kepelatihan resmi Maldini di Milan dimulai dengan menang 6-0 atas A.S. Bari, yang masih memiliki senjata muda, Antonio Cassano. Itu juga di bawah kepemimpinan Maldini bahwa Milan mengalahkan saingan berat sekota Internazionale dengan skor luar biasa 6-0, skor yang tidak pernah diulang dan di mana Serginho membintangi pertandingan. Namun, setelah bentuk puncak ini, Milan mulai kehilangan lagi termasuk kekalahan 1-0 yang mengecewakan untuk Vicenza Calcio, dengan satu-satunya gol dalam pertandingan dicetak oleh seorang Luca Toni. Terlepas dari hasil ini, dewan direksi Milan bersikukuh bahwa Milan mencapai tempat keempat di liga di akhir musim, tapi Maldini gagal dan tim berakhir di tempat keenam.

2001-2002

Milan memulai musim 2000-2001 dengan lebih banyak penandatanganan kontrak pemain bintang termasuk Javi Moreno dan Cosmin Contra yang membawa Deportivo Alavés ke putaran final Piala UEFA. Mereka juga menandatangani Kakha Kaladze (dari Dynamo Kyiv), Rui Costa (dari AC Fiorentina), Filippo Inzaghi (dari Juventus), Martin Laursen (dari Hellas Verona), Jon Dahl Tomasson (dari Feyenoord), Ümit Davala (dari Galatasaray) dan Andrea Pirlo (dari Inter Milan). Fatih Terim diangkat sebagai manajer, menggantikan Cesare Maldini, dan cukup sukses. Namun, setelah lima bulan di klub, Milan tidak berada di lima besar liga dan Terim dipecat karena gagal memenuhi direksi harapan.

Era Ancelotti

Terim digantikan oleh Carlo Ancelotti, meskipun rumor bahwa Franco Baresi akan menjadi manajer baru. Terlepas dari masalah cedera pemain belakang Paolo Maldini, Ancelotti berhasil dan mengakhiri musim 2001-02 dalam peringkat empat, tempat terakhir untuk di Liga Champions. Starting XI pada saat itu adalah Christian Abbiati; Cosmin Contra, Alessandro Costacurta, Martin Laursen, Kakha Kaladze, Gennaro Gattuso, Demetrio Albertini, Serginho; Manuel Rui Costa; Andriy Shevchenko, Filippo Inzaghi. Ancelotti membawa Milan meraih gelar juara Liga Champions pada musim 2002/2003 ketika mengalahkan Juventus lewat drama adu penalti di Manchester, Inggris. Milan terakhir kali meraih gelar prestisus dengan merebut juara Liga Italia pada musim kompetisi 2003/2004 sekaligus menempatkan penyerang Andriy Shevchenko sebagai pencetak gol terbanyak di Liga Italia, maka rossoneri-pun semakin ditakuti.

Pasang surut 2006-2008

Pada musim kompetisi Liga Italia Seri A 2006/2007, Milan terkait dengan skandal calciopoli yang mengakibatkan klub tersebut harus memulai kompetisi dengan pengurangan 8 poin. Meskipun begitu, publik Italia tetap berbangga karena di tengah rusaknya citra sepak bola Italia akibat calciopoli, Milan berhasil menjuarai kompetisi sepak bola yang paling bergengsi di dunia, Liga Champions. Hasil itu didapat setelah Milan menaklukkan Liverpool 2-1 lewat dua gol Filippo Inzaghi. Gelar inipun menuntaskan dendam Milan yang kalah adu penalti dengan Liverpool dua tahun silam. Gelar pencetak gol terbanyakpun disabet pemain jenius Milan, Kaká dengan torehan 10 gol. Pada pertengahan musim, Milan mendatangkan mantan pemain terbaik dunia, Ronaldo dari Real Madrid untuk memperkuat armada penyerang mereka setelah penyerang muda Marco Borriello dihukum karena terbukti doping. Musim 2007/2008, Milan terpaksa bermain di kompetisi Piala UEFA setelah hanya berhasil menduduki peringkat ke-5 dibawah Fiorentina dengan selisih 2 poin. Dalam pertandingan Serie A yang terakhir, Milan menang 4-1 atas Udinese, tapi di saat bersamaan, Fiorentina juga menang atas Torino dengan skor 1-0 yang akhirnya posisi kedua tim tak ada perubahan. Untuk memperbaiki performa di musim berikut (2008/2009), Milan membeli sejumlah pemain baru, di antaranya Mathieu Flamini dari Arsenal, serta Gianluca Zambrotta dan Ronaldinho yang keduanya berasal dari Barcelona. Pada transfer paruh musim 2008/2009, Milan mendatangkan David Beckham dengan status pinjaman dari klub sepak bola Amerika Serikat LA Galaxy.

Pasca-Ancelotti

Era Leonardo

Pada akhir musim 2008/2009,Milan menempati peringkat ke-3 klasemen liga Serie A, dua peringkat di bawah rival sekota, Internazionale yang meraih scudetto dan di bawah Juventus. Untuk memperbaiki hasil yang kurang memuaskan ini, Milan mendatangkan pelatih muda yang sekaligus mantan pemain Milan era 90-an, Leonardo untuk menggantikan pelatih Milan sebelumnya, Ancelotti yang “hijrah ke London”, tepatnya klub Chelsea F.C.. Milan juga terpaksa melepas beberapa pemainnya, antara lain:
•Kaka, pindah ke Real Madrid .Nilai transfernya ± 67 juta Euro
•Paolo Maldini, bek legendaris Milan ini memutuskan untuk pensiun
•Yoann Gourcuff, memutuskan untuk tetap di Bordeaux.

Masalah terbesar yang mengganjal transfer para pemain tersebut adalah pihak Milan yang selalu berpikir dua kali untuk mengeluarkan uang demi membeli seorang pemain. Pada bulan Juli dan Agustus 2009, Milan mendapatkan dua pemain baru, yaitu Oguchi Onyewu yang merupakan seorang mantan bek Standard Liège dengan status bebas transfer dan Klaas-Jan Huntelaar eks striker Real Madrid dengan nilai kontrak 14,7 juta Euro. Namun hasil yang di dapatkan Milan pada turnamen pra-musim banyak menuai kekecewaan, pemain anyar yang diturunkan oleh Milan pada saat tur pra-musim hanya Oguchi Onyewu karena Huntelaar baru bergabung bulan Agustus.

Musim 2009/2010 diawali Milan dengan hasil yang tidak memuaskan. Bermula ketika Milan meraih hasil imbang 2-2 melawan Los Angeles Galaxy, seterusnya, Milan terus menuai hasil negatif. Milan terperosok di ajang World Football Challange 2009. Di ajang Audi Cup, Milan juga kalah oleh Bayern Munich dengan skor 1-4. Bahkan, ketika menghadapi derby 30 Agustus 2009 melawan Internazionale di San Siro, Milan kalah memalukan dengan skor 0-4, sekaligus memecahkan rekor kemenangan terbesar Inter di San Siro.

Pertengahan Oktober 2009, penilaian berbagai pihak tentang kinerja Leonardo sebagai pelatih yang tadinya berada di titik terendah akibat serentetan performa buruk, mulai terdongkrak dengan berhasilnya Leonardo memimpin Milan mengalahkan AS Roma 2-1 di San Siro[3]. Setelah kemenangan itu, Milan juga menuai hasil positif di Stadion Santiago Bernabéu dengan kemenangan dramatis atas Real Madrid 3-2[4]. Dan setelah itu, Milan kembali menuai kemenangan atas Chievo Verona di Stadio Marc’Antonio Bentegodi, kandang Chievo, skor 2-1 untuk kemenangan AC Milan. Pada 1 November 2009, Milan mengalahkan Parma F.C. di San Siro 2-0[5] sekaligus mengantarkan Milan ke peringkat 4 klasemen sementara (Zona masuk Liga Champions terakhir). Pada 19 November 2009, kekalahan 0-2 Juventus F.C. dari Cagliari membuat Milan berada di posisi runner-up di bawah Internazionale; karena, beberapa jam setelah kekalahan Juventus, Milan memenangkan pertandingannya dengan Catania, 2-0[6].

Memasuki bagian akhir musim Serie A April 2010, Milan yang tengah berada di peringkat ketiga dan hanya selisih 4 poin dari peringkat pertama kelasemen AS Roma, dan hanya berjarak 1 poin dengan peringkat kedua Inter Milan. Namun pada akhirnya Milan harus takluk dua kali berturut-turut dari Sampdoria 2-1, dan dari Palermo dengan skor 3-1. Dengan kekalahan tersebut, impian Milan untuk meraih gelar musim ini pupus. Pada pertandingan di giornata terakhir Seri A 2009/2010 antara Milan melawan Juventus, Leonardo memimpin Milan mengalahkan Juventus 3-0 di San Siro[7], sekaligus memberi kontribusi terakhirnya bagi rossoneri, dan mengumumkan bahwa ia akan berhenti melatih Milan untuk musim depan.[8] Sejak mundurnya Leonardo, banyak spekulasi yang berpendapat mengenai pelatih baru Milan, tetapi pada 25 Juni 2010, secara mengejutkan pihak Milan mengumumkan untuk memilih Massimiliano Allegri sebagai pelatih baru Milan.

Era Allegri

Musim 2010/2011, Milan dipimpin oleh Massimiliano Allegri, dengan berbagai pembaruan mulai dari sponsor (bwin.com digantikan Emirates), hingga lini pemain. Di akhir bursa transfer, secara mengejutkan Milan memboyong Zlatan Ibrahimovic dari F.C. Barcelona (dengan opsi pinjaman dan pembelian 24 juta Euro di akhir musim), dan Robinho dari Manchester City.

SUMBER http://richiegadu.wordpress.com/sejarah-ac-milan-1899-hingga-kini/